Monday 5 December 2011

My Future Plan



Perencanaan Hidup yang Berhasil Satu Tahun ke Depan

·         Aspek intelektual
Di bidang ini saya ingin meningkatkan prestasi akademik saya terutama di Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) saya. Saya memiliki target untuk dapat mencapai IPK di atas 3,50 dengan harapan nantinya saya bisa lulus dari Universitas Kristen Petra ini dengan gelar Cumlaude. Tentu saya tahu bahwa hal itu tidaklah mudah. Butuh kerja keras dan pengorbanan. Apalagi saya sering merasa kesulitan membagi waktu saya. Saya juga masih belum terbiasa dengan jadwal kuliah yang begitu berbeda dengan jaman saya SMA dahulu. Namun saya yakin, seiring dengan berjalannya waktu, saya akan dapat beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan ini.
Semester kedua tahun depan, saya akan mulai menentukan sendiri SKS  yang akan saya ambil. Tentu hal ini membutuhkan pertimbangan khusus, saya harus jeli mengambil mata kuliah yang benar – benar penting untuk fokus studi saya ke depannya dan menarik minat saya, agar saya dapat menjalani kuliah dengan sepenuh hati dan akhirnya memperoleh nilai yang memuaskan pada setiap mata kuliah yang saya ambil tersebut. Kalaupun nanti ada mata kuliah yang saya kurang berminat tetapi wajib saya ambil, saya tentu tidak akan menyerah begitu saja. Saya akan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik agar memperoleh hasil yang maksimal pula.
Saya juga berkeinginan mengambil kursus bahasa asing Jerman, karena saya akan memilih konsentrasi studi Public Relations (PR) dimana penguasaan akan bahasa asing akan sangat dibutuhkan. Dan saya memang memiliki ketertarikan belajar bahasa asing, khususnya bahasa Eropa, karena memang saya kurang menyukai bahasa Asia seperti Mandarin, Jepang atau Korea karena adanya kerumitan tersendiri dalam penulisan huruf kanjinya. Saya melihat selain bahasa Inggris dan Prancis yang pernah saya pelajari, bahasa Jerman juga cukup banyak dipakai di belahan dunia. Selain itu banyak teknologi – teknologi canggih yang berasal dari Jerman, karena itu saya merasa menguasai bahasa Jerman akan sangat membantu profesi saya sebagai PR kelak. Saya berharap dapat segera merealisasikan kursus tersebut, karena sebenarnya saya telah merencanakannya sejak SMA, namun saat itu saya masih terganjal jadwal kursus yang bentrok dengan jadwal saya yang lainnya.
Selain itu, saya juga ingin mengambil kursus komputer, terutama di bagian Photoshop, karena sebagai calon Public Relations, saya harus mengetahui sedikit banyak tentang fotografi. Selama ini saya memang paling malas berurusan dengan teknologi, jadi tidak heran kalau saya memang agak gaptek. Namun saya sadar, perkembangan teknologi yang sedemikian pesatnya, membuat saya mau tidak mau harus banyak belajar teknologi, agar saya tidak ketinggalan jaman dan dapat bersaing dengan calon Public Relations lainnya untuk mendapatkan posisi yang tinggi di perusahaan nanti. Saya tidak boleh kalah dan harus up to date serta terus belajar untuk menunjang perkembangan karir saya di masa depan.

·         Aspek iman / rohani
Selain bidang intelektual, saya sadar bahwa saya juga perlu mengembangkan kehidupan rohani saya. Saya merasa belum memiliki dasar iman yang baik. Kadang saya masih merasa malas ke gereja, kurang bersyukur atas hidup saya, serta tak jarang saya mengeluh akan kesulitan yang saya hadapi dalam hidup ini dan kecewa pada Tuhan bila apa yang saya inginkan tidak dapat terwujud. Padahal sudah begitu banyak berkat yang diberikan Tuhan pada saya dan keluarga saya selama ini. Saya merasa telah banyak berdosa dan mengecewakan hati Tuhan. Untuk merubahnya, saya mau lebih dekat lagi dengan Tuhan, supaya saya lebih mengerti akan tujuan hidup saya, untuk apa saya diciptakan, dan rencana besar apa yang Tuhan sediakan dalam hidup saya. Saya juga ingin dapat mengerti apa yang Tuhan kehendaki dari saya, sehingga saya dapat melakukan apa yang Tuhan mau saya lakukan. Namun tentu hal itu tidaklah mudah. Mengetahui kehendak Tuhan adalah pengetahuan terbesar. Saya harus dapat menahan godaan – godaan duniawi yang dapat menjauhkan saya dari Tuhan. Tetapi untuk memulainya, saya bisa memulainya dari hal – hal terkecil, seperti mengucap syukur dalam segala hal, lebih khusyuk dalam berdoa, tidak malas –malasan ke gereja, memuji Tuhan dengan sepenuh hati, menghormati orang tua, menjadi kakak yang baik untuk adik saya, dapat mendampingi sahabat – sahabat saya dalam suka dan duka, serta tulus ikhlas dalam membantu sesama. Hal – hal kecil tersebut yang jika saya lakukan dengan sungguh – sungguh, saya percaya pasti akan membuahkan sesuatu yang positif. Dan seperti tertulis di alkitab, jika kita berhasil dalam perkara – perkara kecil, maka Tuhan akan mempercayakan kepada kita perkara – perkara yang besar. Karena itu saya ingin sekali dapat merubah hidup saya agar lebih berkenan di hadapan Tuhan.

·         Aspek karakter
Setiap orang pasti mempunyai bermacam – macam karakter yang membedakan orang yang satu dengan orang yang lain. Demikian juga halnya dengan saya. Saya pun memiliki karakter baik dan karakter yang buruk. Karakter yang negatif inilah yang ingin saya kurangi, atau kalau memungkinkan, menghilangkannya dan menggantinya dengan karakter yang positif. Karena jika saya tidak berusaha memperbaikinya dari sekarang, karakter yang negatif itu akan melekat pada diri saya, menjadi citra diri saya, sehingga akan semakin susah untuk dihilangkan. Tentu saya tidak mau hal itu terjadi pada saya. Berikut ini adalah lima sifat buruk pada diri saya yang ingin saya rubah.
Karakter negatif pertama yang ingin saya rubah adalah pemalu, terutama dalam pergaulan. Saya tidak bisa memulai suatu percakapan lebih dulu, dan cenderung jaim dan tertutup. Saya sadar bahwa saya harus segera merubah sifat saya ini, apalagi karena saya berkuliah di jurusan yang menuntut saya agar dapat berbicara secara luwes kepada siapapun di depan umum. Saya juga ingin belajar untuk menjadi seseorang yang aktif dan kritis terhadap setiap permasalahan, karena selama ini saya kurang tanggap terhadap lingkungan sekitar dan lamban dalam merespon masalah yang ada, padahal nanti di dunia kerja, jika saya tidak dapat bersaing dengan cepat untuk menjadi yang terbaik, saya tidak akan dapat bertahan. Untuk itu, saya berusaha menjadi lebih supel dan ramah kepada setiap orang agar dapat memiliki banyak teman. Untungnya, teman – teman di jurusan ilmu komunikasi sangat ramah dan tidak sombong, sehingga dapat membantu saya untuk lebih percaya diri lagi dalam berteman dengan siapa saja.
Sifat yang kedua adalah egois. Seperti yang saya sudah sebutkan tadi, saya adalah orang yang cenderung tertutup. Saya lebih senang bekerja secara individual daripada bekerja dalam tim. Saya juga adalah orang yang senang bersaing, terutama dalam hal nilai, walaupun kadang – kadang dalam persaingan itu melibatkan teman saya sendiri, sehingga banyak dari teman – teman saya yang menyebut saya sebagai seseorang yang ambisius. Memang, kadangkala saya merasa bersyukur atas sikap kompetitif dan ambisius saya itu, karena itu membantu saya untuk selalu berusaha lebih baik dan tidak pernah puas atas hasil yang saya dapat. Tetapi kadang secara tidak sadar, saya melakukannya secara berlebihan hingga membuat orang – orang di sekitar saya, terutama teman – teman saya, merasa jengkel. Saya harus benar – benar berubah, dan belajar untuk bekerjasama dengan orang lain, mendengarkan pendapat mereka, dan belajar untuk bersyukur atas hasil yang saya dapatkan, selama saya sudah memberikan yang terbaik, karena saya sadar, setiap usaha yang lakukan tidak akan pernah sia – sia di hadapan Tuhan.
Sifat yang ketiga adalah kesombongan. Saya sering sekali tanpa sadar menyombongkan dan memamerkan hal – hal yang saya miliki, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik, kepada orang lain. Masalahnya, karena saya gampang sekali merasa di atas angin, terutama setelah dipuji oleh orang lain. Padahal saya sama sekali tidak punya hak untuk itu, sebab semua hal yang saya miliki hingga saat ini merupakan berkat dan karunia dari Tuhan. Semua itu hanyalah karena belas kasih Tuhan pada kita, karena kita ini adalah manusia berdosa yang tidak pantas menerima semua itu. Saya harus belajar untuk menjadi seseorang yang rendah hati, karena Tuhan sangat membenci orang yang sombong.
Sifat yang keempat adalah saya suka sekali menggosipkan, dan membicarakan keburukan orang lain. Sebenarnya sudah lama saya ingin menghilangkan kebiasaan buruk saya yang satu ini, tetapi saya selalu mudah terpancing dengan omongan teman – teman saya yang mengajak saya bergosip. Membicarakan orang lain adalah hal yang tidak benar, karena kita sendiripun pasti memiliki kekurangan dan kita pasti tidak akan senang jika kekurangan kita itu dibicarakan orang lain. Saya sendiripun juga bukan manusia yang sempurna, karena itu walaupun menyenangkan, saya selalu merasa bersalah setiap setelah menggosipkan orang lain, apalagi itu teman saya sendiri. Karena itu saya benar – benar ingin berusaha, dengan pertolongan Roh Kudus untuk membuang jauh – jauh kebiasaan buruk saya ini.
Yang kelima adalah sifat iri hati. Saya gampang sekali iri hati, walaupun itu terhadap hal – hal kecil yang terkadang tidak terlalu penting, hal ini sering terjadi pada saya dan saudara saya, kami sering saling iri terhadap hal – hal yang diberikan oleh orang tua kami. Seperti perhatian, kasih sayang, uang jajan, atau benda – benda yang dibelikan oleh orang tua kami. Namun belakangan ini saya berusaha sekuat tenaga untuk lebih mengalah, terutama karena saya sudah dewasa dan lebih tua, saya berusaha lebih ikhlas dan bersyukur dengan apa yang saya miliki, karena itu adalah berkat Tuhan dalam hidup saya. Saya belajar untuk melihat ke bawah, bukan ke atas,karena masih banyak orang yang tidak seberuntung saya, belajar melihat apa yang sudah saya miliki, bukan apa yang belum saya miliki.
Selain sifat – sifat buruk yang harus saya ubah, tentunya Tuhan juga telah mengaruniai saya dengan sifat – sifat positif yang harus saya pertahankan, yaitu semangat saya, sifat rajin, tekun dan bertanggung jawab serta rasa percaya diri dan tidak minder, sifat – sifat tersebut akan terus saya kembangkan demi keberhasilan saya di masa mendatang.

·         Aspek hobby / bakat minat / pelayanan
Saya menyadari bahwa saya memiliki bakat dan minat dalam bidang linguistik. Saya suka sekali belajar bahasa, terutama bahasa asing, saya merasa dalam belajar bahasa dapat menambah pengetahuan saya tentang budaya dan masyarakatnya, dan terutama ketika saya dapat berbicara dalam bahasa asing yang tidak semua orang mengerti. Orang tua saya pun sudah mengerti akan ketertarikan saya ini, karena itu sejak saya kecil, saya sudah dimasukkan ke sebuah kursus bahasa Inggris dan Mandarin. Namun sayang, saya hanya sempat mengikuti kursus intensif  bahasa Mandarin selama kurang lebih tiga tahun saja, selebihnya saya hanya mempelajarinya melalui pelajaran bahasa Mandarin di sekolah. Sedangkan untuk bahasa Inggris, saya bersyukur telah berhasil menamatkan kursus saya di sebuah institusi ternama, hingga memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lumayan. Saat masuk SMA, saya tertarik untuk belajar bahasa Prancis, namun saat itu jadwal sekolah saya dengan jadwal kursus Prancis tersebut bentrok. Akhirnya, saat kelas 3 SMA, saya berhenti kursus piano, karena memang saya merasa musik bukanlah bidang saya. Orang tua saya pun, sebagai gantinya mengijinkan saya kursus Prancis hingga saat ini. Untuk selanjutnya, saya ingin sekali belajar bahasa Jerman, mungkin nanti setelah kursus Prancis saya selesai tahun depan. Saya juga ingin belajar bahasa Mandarin lagi, terutama untuk bagian percakapan, karena saya merasa bahasa Mandarin saat ini telah berkembang pesat dan semakin banyak digunakan di negara – negara lain di seluruh dunia. Saya sangat bersyukur memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat dan minat saya dan memiliki orang tua yang siap mendukung saya.
Saya mempunyai hobi membaca dan menonton film. Untuk hobi membaca, saya ingin mengembangkannya pula. Karena dengan membaca kita jadi tahu banyak hal, dan di jurusan yang saya ambil ini, saya juga diharuskan banyak membaca koran dan menonton siaran berita agar lebih tahu tentang kejadian –kejadian aktual di sekitar saya. Karena itu saya ingin lebih banyak membaca, yang saya yakin akan sangat membantu kuliah saya dan kehidupan saya mendatang.
Sementara itu untuk hobi saya yang kedua, yaitu menonton film, saya merasa bahwa hobi saya ini juga dapat menambah wawasan saya. Sejak dulu saya memang tertarik mengikuti perkembangan dunia film dan entertainment.  Kebetulan saya juga suka berakting dan bahkan sekarang saya mengikuti UKM teater di kampus, jadi saya dapat belajar akting juga dari aktor – aktor ternama dalam film yang saya tonton. Saya sangat suka sekali menonton film terutama film – film yang berdasarkan kisah nyata dan mengandung sisi human interest. Banyak pengetahuan yang saya dapatkan dari menonton film – film tersebut, terutama pengetahuan tentang sejarah dunia. Namun untuk ke depannya saya harus lebih selektif untuk memilih film yang akan saya tonton, terutama karena banyak film yang mengandung unsur – unsur pornografi dan tidak mendidik.
Dalam bidang pelayanan, saya ingin sekali suatu saat nanti dapat menyumbangkan kemampuan yang telah Tuhan berikan pada saya untuk melayani Tuhan sebagai ungkapan syukur saya karena selama ini saya belum sempat untuk melakukannya. Sebenarnya beberapa tahun yang lalu saya sempat ditawari untuk melayani di gereja setempat, tetapi hal itu tidak dapat diwujudkan karena beberapa hambatan. Kini saya sangat berharap mendapatkan kesempatan seperti itu lagi. Saya ingin dapat melayani di gereja saya, yaitu di bidang musik, sebagai pemain piano, karena saya memang sempat mengikuti kursus piano dan mungkin juga sebagai petugas pembaca firman karena saya dulu pernah beberapa kali mengikuti lomba membaca berita, jadi saya cukup mengetahui cara – cara membaca di depan umum dengan benar. Jadi saya sangat berharap suatu saat keinginan saya dapat terwujud dan saya dapat melayani Tuhan dengan sepenuh hati.

No comments:

Post a Comment