Dampak Positif dan Negatif Modernisasi
Modernisasi merupakan sebuah proses yang tidak dapat dihindari, siap atau tidak, proses modernisasi melanda seluruh dunia seiring dengan proses globalisasi. Modernisasi memang menawarkan banyak hal baru yang seringkali lebih canggih, namun, tidak semua hal yang modern itu berdampak baik bagi masyarakat suatu negara. Bagi masyarakat Indonesia, modernisasi harus dilihat sebagai sebuah tantangan. Bagaimana bangsa Indonesia dapat tetap mengikuti perkembangan jaman tanpa mengikis budaya – budaya tradisional yang telah ada selama ini.
Dampak positif dari modernisasi mungkin sudah jelas, kecanggihan teknologi yang ada yang memudahkan pekerjaan manusia menjadi lebih efisien dan cepat. Kecanggihan di bidang komunikasi dan transportasi kini memungkinkan seseorang dapat melakukan banyak hal dalam waktu yang singkat (multi tasking), berkomunikasi dengan seseorang yang berada di belahan dunia lain tanpa harus bertemu secara langsung dengan orang tersebut, dan masih banyak lagi. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat mendorong seseorang untuk terus berpikir maju ke depan. Dengan adanya modernisasi, masyarakat tradisional juga mulai membuka pikirannya untuk lebih berpikir rasional dan mencegah terjadinya ritual – ritual mistis berbahaya di tengah suku yang sudah tidak relevan dengan perkembangan jaman, seperti pengorbanan manusia untuk dewa – dewa.
Banyaknya dampak positif yang ditimbulkan proses modernisasi sering membuat manusia terlena dan lupa bahwa modernisasi juga memiliki banyak dampak negatif. Teknologi yang begitu canggih membuat seolah – olah manusia dapat melakukan semua pekerjaan sendiri tanpa bantuan orang lain sehingga menimbulkan sikap individualisme. Teknologi juga menyebabkan sikap konsumerisme, karena kini barang – barang kebutuhan kita dapat didapatkan dengan mudah, dengan pusat perbelanjaan dimana- mana, bahkan kita dapat langsung memesannya dari internet. Internet sendiri yang merupakan bentuk kecanggihan teknologi juga memiliki dampak negatif. Penculikan yang diawali dengan perkenalan di facebook, hingga akses pornografi yang tak terbatas bahkan oleh anak – anak sekalipun, sehingga menimbulkan masalah baru yang memprihatinkan, seperti di Indonesia, baru – baru ini ditemukan kasus seorang anak SD dapat memperkosa dan menghamili temannya yang juga masih duduk di bangku SD. Hal ini, jika dibiarkan terus – menerus tentu dapat mengancam moral bangsa. Kecanggihan teknologi informasi yang tak terbatas ini juga berdampak pada sikap kebarat – baratan yang dianut oleh orang – orang Indonesia. Banyak di antara kita yang lebih percaya diri ketika menyanyikan lagu – lagu barat atau tarian hip hop daripada menyanyikan lagu daerah dan menari tarian tradisional. Budaya khas yang menjadi ciri bangsa Indonesia perlahan – lahan mulai terkikis akibat modernisasi ini. Banyak yang beranggapan bahwa modernisasi membantu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup manusia, hal itu memang benar karena berkat teknologi yang ada pabrik – pabrik industri yang ada dapat membeli mesin atau robot yang membantu meningkatkan kuantitas produksi sekaligus menurunkan biaya produksi. Namun, bagaimana dengan para buruh pabrik yang harus di PHK dan digantikan oleh mesin tersebut, bukankah hal tersebut justru meningkatkan jumlah pengangguran? Disinilah kesenjangan sosial terjadi, yang kaya makin kaya (pemilik pabrik), dan yang miskin makin miskin (buruh pabrik).
Memang tidak mudah menyelaraskan budaya yang telah lama mengakar dalam diri kita dengan proses modernisasi yang mau tak mau harus kita jalani. Namun, kiranya hal itu jangan kita jadikan beban, justru hal tersebut harus menjadi tantangan bagi kita masing - masing, bagaimana kita dapat menyeleksi hal – hal positif yang harus kita anut dan meninggalkan hal – hal negatif yang dapat merusak diri kita sendiri.
No comments:
Post a Comment